PEMBUATAN KAPSUL EKSTRAK BAWANG HITAM (Allium Sativum Linn.) SEBAGAI OBAT HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH ( Wet granul )
DOI:
https://doi.org/10.59737/jpi.v9i1.100Kata Kunci:
bawang hitam, granulasi, pengujianAbstrak
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap. Angka kejadian hipertensi begitu meningkat, dari sekitar 600 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 1 milyar jiwa pada tahun 2008. Bawang hitam memiliki aktivitas antioksidan yang luar biasa karena kaya akan senyawa bioaktif seperti ajoene, S-allyl-L-sistein dan polifenol yang dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan : Mengetahui formulasi yang baik dalam pembuatan kapsul ekstrak bawang hitam ( A. Sativum ) sebagai obat hipertensi dengan menggunakan metode granulasi basah ( wet granul ). Metode : Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental dengan menggunakan rancangan/design One Shot Case Study/Postest Only Design. Subyek penelitian ini adalah bawang hitam yang dibuat ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Variabel bebas adalah formulasi ekstrak bawang hitam dengan variasi bahan pengikat mucilago amili. Variabel terikat adalah waktu alir granul dan keseragaman bobot kapsul. Hasil : Formula yang tepat dalam pembuatan kapsul ekstrak bawang hitam berdasarkan hasil uji waktu alir dengan rata-rata 12, 11 dan 9,20 detik adalah formula I, II, dan III sedangkan berdasarkan hasil keseragaman bobot kapsul adalah formula I dan II dilihat dari prosesntase per kapsul yang tidak melebihi standar yang ditetapkan ( > 10 detik/ 100gram).Kesimpulan : Terdapat perbedaan hasil pada uji waktu alir granul dan uji keseragaman bobot kapsul dengan formula I dan formula II adalah formula yang paling tepat digunakan dalam proses pembuatan kapsul ekstrak bawang hitam dengan penggunaan bahan pengikat mucilago amili sebesar 5% dan 8%.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Joko Santoso, Ratih Purwanti, Yosef Yana
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.