UJI EFFEKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA ( Ziziphus maurtiana Lam. ) PADA MENCIT JANTAN ( Mus musculus ) DENGAN INDUKSI OLEUM RICINI
DOI:
https://doi.org/10.59737/jpi.v8i2.111Kata Kunci:
Daun bidara, konsistensi, frekuensi, diare, maserasi, oleum riciniAbstrak
Diare merupakan perubahan bentuk dan konsistensi feses menjadi lembek sampai cair
dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya dalam interval waktu yang
sangat singkat. Paling sedikit ada 20 virus, bakteri, dan protozoa yang berkembang biak di dalam
saluran pencernaan manusia, keluar bersama feses, transit di lingkungan, dan akhirnya
menyebabkan diare pada inang yang baru. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk
pengobatan diare adalah daun Bidara (Z. mauritiana). Daun bidara mengandung glikosida, tanin,
fenol dan saponin, Senyawa tanin dapat digunakan sebagai anti diare. Senyawa tanin ini dapat
berfungsi sebagai adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus. Tujuan : Mengetahui
pengaruh efek ekstrak etanol daun bidara (Z. mauritiana) terhadap aktivitas anti diare pada
mencit jantan dan mengetahui dosis efektif ekstrak etanol daun bidara (Z. mauritiana). Metode :
Metode eksperimen dengan post only control group design. Dengan menggunakan tiga kelompok
perlakuan. Hasil : Dari ketiga dosis daun bidara mempunyai aktivitas sebagai anti diare, ini
ditunjukan dari uji anova dengan hasil sig 0,000 kelompok I dibandingkan dengan kelompok IV
(kontrol positif) dan konsistensi fesesnya rata-rata lembek pada menit ke -120 sampai 180 ,
kelompok II dibandingkan dengan kelompok IV (kontrol positif) menghasilkan nilai sig 0,604,
konsistensinya pada menit ke-120 dan 180 mengalami perbaikan dari lembek dan berlendir
menjadi lembek dan normal. kelompok III dibandngkan dengan kelompok IV (kontrol positif)
menghasilkan nilai sig 0,130 dan konsistensi fesesnya pada menit ke-120 sampai 180
mengalami perbaikan dari lembek menjadi normal. Kesimpulan : Daun bidara mempunyai efek
sebagai antidiare pada mencit jantan yang diinduksi oleum ricini, dan dari ketiga variasi dosis
yang digunakan yang lebih efektif yaitu kelompok III (dosis 180 mg/kgBB), ini ditunjukan dari
hasil uji anova kelompok III dibandingkan dengan kelompok IV (kontrol fositif) dengan nilai sig
0,132 ini menunjukan bahwa kelompok III mempunyai efek antidiare yang lebih baik
dibandingkan dengan kelompok IV (kontrol positif) sebagai antidiare.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Andi Adrianto, Joko Santoso, Edi Suprasetya
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.