AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG PUTIH ( Allium Sativum L) TERHADAP Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.59737/jpi.v8i2.87Kata Kunci:
Bawang putih (Allium sativum L), Antibakteri, Staphylococcus aureusAbstrak
Fenomena resistensi bakteri terhadap antibiotik saat ini menjadi masalah
utama dalam dunia kefarmasian. Hal ini menyebabkan antibiotik menjadi kurang efektif dalam
pengobatan. Bawang putih (Allium sativum L) secara tradisional telah dikenal sejak lama sebagai
antibiotik dan banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan alami dari beberapa penyakit
karena infeksi. Senyawa yang berperan sebagai antibakteri yang terkandung dalam bawang
putih adalah allisin, alkaloid, saponin dan tanin. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan
bakteri gram positif penyebab penyakit seperti bisul, jerawat, pneumonia, meningitis dan
arthtritis.Tujuan : Mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih sebagai antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus. Metode Penelitian : Penelitian Eksperimental dengan desain
Post Only Control. Bawang putih (Allium sativum L) diekstrak dengan metode maserasi dengan
pelarut etanol. Ekstrak etanol bawang putih dibuat dengan variasi konsentrasi 25%, 50%, 75%
dan 100%. Akuadest digunakan sebagai kontrol. Kemudian diamati daya hambatnya terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram. Hasil : Pada konsentrasi 25%, zona
hambat bakteri yang dihasilkan sebesar 0,826 cm, konsentrasi 50% sebesar 0,836 cm,
konsentrasi 75% sebesar 0,896 cm, dan konsentrasi 100% adalah 1,028 cm.Kesimpulan : Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih mempunyai aktivitas anti bakteri
terhadap S. Aureus. Semakin besar konsentrasi ekstrak, aktivitasnya juga semakin besar.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Ratih Purwanti; Edy Suprasetya; Ida Kurniawati
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.