Faktor Penghambat Penerapan SIMRS di RSU Mitra Paramedika Yogyakarta Berdasarkan Diagram Fishbone
DOI:
https://doi.org/10.59737/jpi.v10i2.75Kata Kunci:
Faktor penghambat, Diagram fishbone, SIMRSAbstrak
Berdasarkan PERMENKES 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),
rumah sakit diwajibkan menjalankan SIMRS. SIMRS sangat diperlukan bagi rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kepada pasien. Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Mitra Paramedika
Yogyakarta pada tanggal 16 April 2019, rumah sakit tersebut sudah menerapkan SIMRS, tetapi dalam penerapannya
belum diimplementasikan di semua unit atau instalasi di rumah sakit. Tujuan Penelitian adalah mengetahui analisis
faktor penghambat dalam penerapan SIMRS di Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika dengan menggunakan
diagram fishbone. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, dengan melakukan wawancara dan observasi dan dianalisis dengan diagram fishbone di tinjau dari aspek
man, money, material, machine, method. Hasil dari penelitian adalah faktor penghambat dilihat dari sumber daya
manusia (man), belum mencukupi sumber daya manusia, kurangnya pemahaman tentang SIMRS. Rancangan dana
(money) yang ada masih belum mencukupi untuk pengadaan, penyusutan dan pelatihan SIMRS. Cara (methode), di
unit atau instalasi belum terdapat SOP (Standar Operasional Prosedur). Alat (meachine) yang digunakan masih
kurang memadai dan kurang mencukupi. Bahan (material), program belum sesuai dengan kebutuhan pengguna,
SIMRS kurang update, koneksi jaringan yang masih kurang optimal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sumber
daya manusia yang tersedia belum mencukupi, kurangnya anggaran dana dalam pengembangan SIMRS, belum
semua unit terdapat SOP SIMRS, dan jumlah komputer yang kurang.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Anugrah Prasetyo Aji, Noveza Darhayati, Harinto Nur Seha
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.