Optimalisasi Penerapan Rekam Medis Elektronik Unit Rawat Inap Menggunakan Metode Analisis SWOT di RS Panti Nugroho
DOI:
https://doi.org/10.59737/jpi.v16i2.367Keywords:
Rekam Medis Elektronik, Rawat Inap, Analisis SWOT, OptimalisasiAbstract
Kemajuan teknologi informasi di bidang kesehatan mendorong rumah sakit bertransformasi menuju pelayanan yang efisien dan terintegrasi, salah satunya melalui penerapan rekam medis elektronik (RME). Namun, implementasi RME di unit rawat inap masih menghadapi kendala teknis maupun non teknis. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi optimalisasi penerapan RME di Rumah Sakit Panti Nugroho dengan pendekatan analisis SWOT. Penelitian menggunakan desain kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap enam informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan penerapan RME mencakup kemudahan akses data pasien, percepatan pelayanan, pengurangan kesalahan pencatatan, serta integrasi dengan unit penunjang. Kelemahannya meliputi sistem hybrid, pelatihan yang belum merata, serta keterbatasan perangkat. Peluang berasal dari dukungan regulasi pemerintah, perkembangan teknologi informasi, serta kesesuaian SOP dengan aturan nasional. Ancaman yang dihadapi antara lain gangguan jaringan, keterbatasan server, dan ketergantungan teknologi. Kesimpulannya, penerapan RME di unit rawat inap bermanfaat bagi mutu pelayanan, namun perlu peningkatan infrastruktur, pemerataan pelatihan, serta penguatan keamanan data untuk keberlanjutan sistem.
References
[1] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik. Jakarta: Kemenkes RI, 2022.
[2] A. Wulandari, “Implementasi rekam medis elektronik di fasilitas pelayanan kesehatan,” Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, vol. 12, no. 1, pp. 33–40, 2025.
[3] N. Ningsih, R. Putra, dan D. Sari, “Optimalisasi rekam medis elektronik melalui integrasi sistem informasi kesehatan,” Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia, vol. 8, no. 2, pp. 77–85, 2024.
[4] M. Laila, A. Prasetyo, dan H Santos. “Kendala teknis dan non-teknis dalam penerapan rekam medis elektronik,” Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan, vol. 7, no. 1, pp. 15–22, 2024.
[5] J. Rusdi, L. Rahman, dan R. Suryani, “Analisis hambatan penerapan rekam medis elektronik di RSUD Karel Sadsuitubun,” Jurnal Kesehatan Maluku, vol. 5, no. 2, pp. 101–109, 2024.
[6] D. Wardani, S. Hidayat dan F Utami. “Regulasi dan alur penggunaan SIMRS dalam penerapan rekam medis elektronik,” Jurnal Sistem Informasi Kesehatan, vol. 6, no. 2, pp. 54–62, 2022.
[7] R. Novitri, P. Andini, dan T. Syahputra,“Strategi optimalisasi rekam medis elektronik berbasis kebijakan dan teknologi,” Jurnal Kesehatan Digital, vol. 9, no. 3, pp. 120–128, 2024.
[8] Sukidin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia, 2002.
[9] Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2016.
[11] A. Wijayanti, B. Putri, dan D. Kurniawan, “Penerapan analisis SWOT dalam strategi pengembangan SIMRS,” Jurnal Informasi Rumah Sakit, vol. 4, no. 2, pp. 55–63, 2023.
[12] Jailani, A. Rahman, dan N. Hapsari, “Instrumen penelitian kualitatif dalam studi informasi kesehatan,” Jurnal Riset Kesehatan Indonesia, vol. 12, no. 1, pp. 1–10, 2023.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Stevania Kelbulan, Rina Yulida, Nofitriyani, Harinto Nur Seha , Azis Wahyudi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
