INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL DI KEBUN DENASSA, GOWA, SULAWESI SELATAN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Yuni Rohmawati
SRI SULARSIH ENDARTIWI

Abstrak

Kebun Denassa, Gowa, Sulawesi Selatan, merupakan kawasan konservasi yang berpotensi besar dalam melestarikan tumbuhan obat dan menjadi sarana edukasi masyarakat. Namun hingga saat ini, belum ada inventarisasi yang sistematis terkait jenis dan pemanfaatan tumbuhan obat di kawasan ini, sehingga berisiko menghilangkan pengetahuan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan obat tradisional serta menganalisis cara pemanfaatannya. Metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian metode studi kasus. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 23 jenis tumbuhan obat tradisional yang dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk penyakit organ dalam, reproduksi, organ luar atau penyakit kulit, saluran pernafasan, saluran pencernaan, persendian dan tulang serta untuk perawatan kesehatan. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun (65%), dengan metode pengolahan utama berupa perebusan (71%). Selain itu, tumbuhan obat di Kebun Denassa juga dimanfaatkan untuk tujuan kecantikan, edukasi, dan konservasi keanekaragaman hayati. Inventarisasi tumbuhan obat di Kebun Denassa menunjukkan pentingnya dokumentasi dan pelestarian tumbuhan obat tradisional untuk mendukung kesehatan masyarakat dan menjaga keberlanjutan sumber daya hayati.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Referensi

  1. Adiyasa, M. R., & Meiyanti, M. (2021). Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(3), 130–138.
  2. Albayudi, A., & Saleh, Z. (2020). potensi tumbuhan obat yang digunakan masyarakat melayu kota Jambi di hutan kota Bagan pete kota Jambi. Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, 7(1), 1-9.
  3. Alkawi, A., Rondonuwu, S. B., & Kandou, F. E. F. (2021). Inventarisasi Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya Secara Tradisional oleh Masyarakat di Desa Amesiu Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Pharmacon, 10(2), 790-797.
  4. Anwar, K., & Fitriana, M. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Keluarga (Toga) Dalam Pembuatan Jamu Untuk Meningkatan Imunitas Tubuh Bagi Masyarakat Desa Sungai Besar Kabupaten Banjar Sebagai Pencegahan Covid-19. (Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat). Universitas Negeri Jakarta.
  5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2010). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  6. Badan Pusat Statistik. (2021). ). Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional Terus Tumbuh di Masa Pandemi Covid-19. databoks.katadata.co.id. Diakses pada 28 Oktober 2024.
  7. Badan Pusat Statistik. (2023). Produksi Tumbuhan Biofarmaka Menurut Provinsi dan Jenis Tumbuhan, 2018-2022. https://sulsel.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTgzNyMy/produksi-tumbuhan-biofarmaka-obat-menurut-jenis tumbuhan-dan-kabupaten-kota.html. Diakses pada 28 Oktober 2024.
  8. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2023). Percepat Pengembangan Fitofarmaka Dalam Negeri, Ditjen Farmalkes Adakan FGD Sinergisme ABGCI. farmalkes.kemkes.go.id. Diakses pada 28 Oktober 2024.
  9. Eka, Darmawi, Wianda. (2020). Antimicrobial Activity of Balakacida (Chromolaena odorata) Endophytic Bacteria Isolated from Aceh Besar Against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Medika Vaterinaria. 14 (2):125-13.
  10. Jadid, N., Kurniawan, E., Himayani, C. E. S., Prasetyowati, I., Purwani, K. I., Muslihatin, W., ... & Tjahjaningrum, I. T. D. (2020). An ethnobotanical study of medicinal plants used by the Tengger tribe in Ngadisari village, Indonesia. Plos one, 15(7),
  11. Kebun Denassa. (2023). Desa Wisata Kebun Denassa. https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/kebun_denassa. Diakses pada 28 Oktober 2024.
  12. Korompis, M. D., Mandang, F. S., Tuju, S. O., Purwandari, A., Montolalu, A., Tombokan, S., & Alow, G. (2023). Efek Konsumsi Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Peningkatan Produksi Air Susu Ibu Masa Nifas: Literature Review. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL (Vol. 1, pp. 269-283).
  13. Maharani, S., Rustina, Y., & Waluyanti, F. T. (2020). Faktor Risiko Frekuensi Kunjungan Balita Dengan Kasus Batuk . Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 15(2), 119–128.
  14. Novianti. 2014. Kajian Etnofarmakognosi dan Etnofarmakologi Penggunaan Tumbuhan Obat di Desa Cisangkal Kecamatan Cihurip Kabupaten Garut Tahun 2014. Jurnal lmiah Famako Bahari. 5: 1-19.
  15. Nursyamsi, T. (2022). Penggunaan tumbuhan herbal dalam perawatan kecantikan tradisional. Jurnal Fitokimia Indonesia, 8(1), 75-85.
  16. Putri, R. et al. (2023). Pemanfaatan bahan alami untuk produk kecantikan dan keberlanjutan lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2), 90-105.
  17. Rahardi, W., & Suhardi, R. M. (2024). Keanekaragaman Hayati Dan Jasa Ekosistem. Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan.
  18. Rahmawati, S. et al. (2023). Efektivitas penggunaan tumbuhan obat tradisional di Sulawesi Selatan. Jurnal Etnofarmasi Nusantara, 9(2), 200-215.
  19. Rijai, L., (2014). Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian. Farmaka Tropis Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman. J. Trop. Pharm. Chem. 2 (4).
  20. Rizal, A. (2020). Peran tumbuhan obat dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia. Jurnal Sosial Budaya, 5(2), 34–45.
  21. Sari, M. & Kurnia, D. (2023). Pembelajaran berbasis kebun botani sebagai media edukasi lingkungan. Jurnal Pendidikan Lingkungan, 7(4), 180-195.
  22. Septianisyah, G., Nuraini, N., & Rangkuti, S. N. (2023). Hubungan Sosiodemografi Dan Persepsi Terhadap Tingkat Kepercayaan Masyarakat Pada Obat Tradisional Dan Kimia Sintesis Di Desa Sukamantri Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Jurnal Farmagazine, 10(2), 51-59.
  23. Setyaningrum, R. (2019). Aplikasi Pemberian Minuman Herbal Jahe Merah Dan Madu Untuk Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Balita Dengan Ispa. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 2(1), 1– 19.
  24. Simorangkir, M., Surbakti, R., Barus, T., Simanjuntak, P. (2017). Analisis Fitokimia Metabolit Sekunder Ekstrak Daun dan Buah Solanum blumei Nees ex Blume lokal. Jurnal Pendidikan Kimia (JPKim) 9(1): 244-248.
  25. Suriyeni, D. (2023). Inventarisasi Tumbuhan Obat Dan Pemanfaatannya Secara Tradisional Oleh Masyarakat Desa Morang Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. (Skripsi Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang).
  26. Tahar, M., Isdaryanti, I., Wiyarzah, I., Mardewi, M., JA, P. H., Puspa, R., & Khaerunnisa, K. (2023). Eksplorasi Tumbuhan Lokal Asal Budong-Budong Sebagai Obat Traditional, Bahan Kecantikan Dan Kebugaran. Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perkebunan, 5(2), 20–23.
  27. Wardenaar, E., & Sisillia, L. (2015). Studi etnobotani tumbuhan obat oleh etnis suku Dayak di desa Kayu Tanam kecamatan Mandor kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 3(2).
  28. Widyastuti, R., Ratnawati, G., & Saryanto, S. (2019). Penggunaan Tumbuhan Jerango (Acorus calamus) untuk Pengobatan Berbagai Penyakit. Jurnal Ilmu Farmasi STIKES ISFI.
  29. Yassir, M., & Asnah, A. (2019). Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Obat Tradisional Di Desa Batu Hamparan Kabupaten Aceh Tenggara. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 6(1), 17.
  30. Yuliani, P. et al. (2023). Peran kebun konservasi lokal dalam pelestarian tumbuhan obat. Jurnal Konservasi Biodiversitas, 14(1), 85-98.
  31. Zubaidah, R. (2022). Etnobotani dan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat lokal. Jurnal Etnobiologi Indonesia, 10(2), 13