Tinjauan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (Oains) Pada Peresepan Dokter Gigi Di Apotek Kimia Farma Tajem Periode Januari – Desember 2020

Penulis

  • Eliza Konda Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta
  • Artha Jayanti

DOI:

https://doi.org/10.59737/jpi.v12i2.34

Kata Kunci:

Obat AINS, Peresepan Dokter Gigi

Abstrak

Tingkat kunjungan resep dari dokter gigi yang tinggi menjadikan satu masalah dalam tingkat kesehatan dan dibuktikan dengan peningkatan pengeluaran obat AINS yang berhubungan dengan pasien gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui obat anti inflamasi non steroid pada peresepan dokter gigi di Apotek Kimia Farma Tajem periode Januari – Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, dengan pengumpulan data secara retrospektif dengan melihat sumber data dari rekam medis dan resep dari dokter gigi yang yang berobat di Apotek Kimia Farma Tajem. Dalam penelitian ini menggunakan design study kasus yaitu metode yang bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian mengenai individu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sampel secara non random dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Apotek Kimia Farma Tajem banyak menerima resep obat AINS dalam bentuk kombinasi dari dokter gigi 51,62%. Golongan obat AINS yang digunakan adalah golongan Asam Fenilasetat 42,98%, Sulfonat 26,38%, Para Aminophenol 11,91%, Fenamat 9,36%, Asam Propionat 8,51% dan yang paling jarang digunakan golongan Oksikam 0,85%. Jenis obat AINS yang digunakan adalah Kalium Diklofenak 42,98%, Antalgin 26,38%, Paracetamol 11,91%, Asam Mefenamat 9,36%, Ibuprofen 8,51% dan Meloxicam 0,85%. Jenis sakit gigi yang paling banyak dialami adalah Pulpitis akut 50,32%, Gingivitis 25,16%, Abses akut 22,58%, Perikoronitis akut 1,94%. Kesimpulan penelitian menunjukkan Kalium Diklofenak banyak diberikan pada peresepan di Apotek Kimia Farma Tajem yang diberikan dalam bentuk pengobatan tunggal maupun kombinasi obat, jenis sakit gigi yang sering dialami adalah Pulpitis akut. Saran penelitian ini diharapkan tenaga kefarmasian melakukan skrining resep kesesuaian klinis yang meliputi adanya efek samping, alergi, dosis, lama pemberian, yang bertujuan untuk menurunkan kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.

Unduhan

Diterbitkan

2021-11-29