HUBUNGAN PERAN INOVASI DAN STRATEGIS MANAJEMEN TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK) MENDUKUNG KESIAPAN MENURUNKAN ANGKA STUNTING DI YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.59737/jpi.v15i1.299Kata Kunci:
Inovasi, Manajemen, Pencegahan Stunting, TPKAbstrak
Latar Belakang : Stunting adalah gagal tumbuh dan berkembangnya anak 1000 hari dihitung dari bertemunya sel sperma dan sel telur sampai anak menginjak usia 2 tahun, anak tersebut dapat dibilang stunting apabila tidak mengalami perkembangan otak atau tinggi badan yang rendah. Tujuan: mengetahui peran inovasi dan strategis manajemen tim pendamping keluarga (TPK) mendukung kesiapan menurunkan angka stunting di Yogyakarta Metode: Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu kadet Tim Pendamping Keluarga (TPK) di wilayah Glondong Mlati, Sleman, Yogyakarta yaitu berjumlah 30 orang. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil : Berdasarkan hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan p-value 0.000 <0.05 antara peran kader tim pendamping keluarga dengan kejadian stunting. Kesimpulan : Anak yang mengalami stunting dapat diperbaiki apabila terjadi ketika anak berusia 2 tahun pertama, namun setelahnya stunting akan sulit untuk diatasi sehingga diperlukan kerjasama dalam pencegahan stunting. Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan, Kader PKK dan Kader KB bertugas mengawal keluarga berisiko terutama dalam hal pencegahan stunting.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Chici Riansih, Candra, Nugrahaningtyas W Utami
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.