PENGHAMBATAN AKTIVITAS XANTHINE OXIDASE OLEH FRAKSI BUTANOL HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata) SECARA IN VITRO

Penulis

  • Laili Nailul Muna

DOI:

https://doi.org/10.59737/jpi.v8i1.118

Kata Kunci:

asam urat, hiperurisemia, Xanthine Oxidase, Physalis angulata

Abstrak

Gout merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi gout adalah allopurinol dengan mekanisme menghambat aktivitas xanthine oxidase. Herba ceplukan diketahui mengandung flavonoid dan terbukti secara empiris untuk mengobati keluhan rematik dan asam urat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menguji apakah Herba ceplukan mampu menghambat aktivitas xanthine oxidase. Sebagai pembanding digunakan allopurinol. Ekstrak etanol dibuat dari serbuk herba ceplukan diekstraksi dengan etanol menggunakan metode penyarian dengan maserasi, kemudin dilanjutkan dengan proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut butanol. Flavonoid dalam fraksi butanol dipisah dengan cara Kromatografi Lapis Tipis dan identifikasi bercak dianalisis dengan sinar UV366 dengan dan tanpa uap amoniak. Penghambatan aktivitas xanthine oxidase oleh fraksi butanol herba ceplukan ditentukan melalui penurunan produksi asam urat yang dimonitor dengan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ) 295 nm dengan xanthine sebagai substrat. Nilai rate yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk
menghitung nilai aktivitas. Kemudian ditentukan konsentrasi fraksi yang mampu menghambat aktivitas xanthine oxidase sebesar 50% (IC50). Hasil dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik yaitu Krukal-Wallis dan dilanjutkan dengan Mann-
Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi butanol herba ceplukan mampu menghambat aktivitas xanthine oxidase dengan IC50 43,55 μg/ml, sedangkan IC50 allopurinol sebesar 3,20 μg/ml. Hasil KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol mengandung senyawa flavonoid golongan flavon atau flavonol.

Unduhan

Diterbitkan

2017-05-29

Terbitan

Bagian

Artikel