Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Keputihan (Flour Albus) Menurut Data Pemeriksaan IVA Keliling di Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah istimewa Yogyakarta

Penulis

  • Chici Riansih
  • J Nugrahaningtyas W Utami1

DOI:

https://doi.org/10.59737/jpi.v11i1.86

Kata Kunci:

Tingkat Pendidikan, Keputihan

Abstrak

Latar Belakang: Keputihan merupakan salah satu gangguan klinis yang sering dikeluhkan oleh semua wanita.
Salah satu gangguan klinis dari infeksi atau keadaan abnormal alat keputihan (leukorrhea/flour albus). Keputihan
dapar bersifat fisiologis (normal) dan patologis (abnormal). Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi
mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang
yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Tujuan penelitian : mengetahui apakah adanya hubungan
tingkat pendidikan dengan kejadian keputihan atau flour albus menurut data pemeriksaan IVA di Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DI Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian
analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
total sampling. Besar sampel dalam penelitian ini yaitu data yang diambil dari pemeriksaan bulan Januari-Maret
tahun 2019 di PKBI DIY berjumlah 92 orang. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square dengan tingkat
kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: Responden yang melakukan pemeriksaan menurut data PKBI DIY sebagian
besar mengalami keputihan pada tingkat pendidikan SMP yaitu sebesar 51 orang (85,0%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian keputihan P
Value (0,003) (P<0.05). Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian keputihan (Flour
Albus) menurut data pemeriksaan IVA Keliling di Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Unduhan

Diterbitkan

2020-05-28

Terbitan

Bagian

Artikel