ANALISIS TINJAUAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN RUMAH ADAT TONGKONAN PALLAWA SUKU TORAJA TERHADAP KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nurul Fikriyanti Afdholi
SS. Endartiwi

Abstrak

Tongkonan Pallawa merupakan rumah adat suku Toraja yang mencoba bertahan hingga saat ini sebagai wujud kekayaan arsitektur tradisional Indonesia. Tongkonan berasal dari kata “tongkon” yang memiliki arti “duduk” diartikan sebagai tempat untuk duduk dan berkumpul bersama keluarga. Tongkonan Pallawa dibangun secara tradisional dengan memanfaatkan material alami menggunakan nilai-nilai kearifan lokal yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Namun rumah tongkonan dengan material alami dan lokal dibeberapa tempat di Toraja sudah mulai ditinggalkan karena diklaim tidak tahan lama dan tidak sesuai dengan kebutuhan manusia modern, yang memunculkan kekhawatiran terkait keberlanjutan arsitektur ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan pada Tongkonan Pallawa suku Toraja. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi/studi literatur. Penelitian ini menunjukkan bahwa rumah Tongkonan Pallawa mencerminkan aspek arsitektur berkelanjutan menurut Iwamura, yang mencakup aspek Low Impact seperti hemat energi dan penggunaan material alami. Aspek High Contact tercermin dalam keharmonisan rumah dengan lingkungan sekitar. Sementara itu, aspek Health and Amenity salah satunya terkait struktur rumah yang memberikan perlindungan bagi penghuni, sehingga menciptakan hunian yang nyaman, aman, dan sehat. Tongkonan Pallawa merupakan bentuk arsitektur berkelanjutan yang tetap relevan hingga saat ini. Upaya pelestarian diperlukan untuk menjaga keberlanjutan Tongkonan di masa depan.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##